Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 14; Galatia 3; 1 Raja-Raja 9-10
Kedewasaan rohani adalah kemampuan kita untuk menghadapi kehidupan pada setiap saat, sebagaimana yang Yesus telah lakukan. Sebuah definisi yang sukar jika diukur dengan standar seperti ini, bahkan penulis pun jelas jauh dari standar ini. Seberapa sering kita bereaksi akan sebuah masalah sebagaimana kita harus bereaksi seperti Kristus?
Kedewasaan rohani itu bukan soal umur. Dalam tubuh fisik, alam mengatur bahwa dengan berjalannya waktu, otomatis tubuh kita akan menjadi dewasa - tentu dengan asupan makanan dan bahan pendukung lainnya. Tetapi kedewasaan rohani adalah pilihan, itu adalah soal kita berpegang pada Yesus, membiarkan Dia menuntun kita dan berjalan mengikuti Dia.
Pertanyaan klasik mengapa Tuhan dalam banyak hal tidak dengan segera menyediakan solusi bagi masalah-masalah darurat orang-orang percaya? Sepertinya Ia malah membiarkannya sampai kita belajar menangani masalah dengan benar. Anak kecil sering berdoa dan tidak lama mendapatkan jawaban, tapi orang dewasa tidak mendapatinya begitu saja. Berdoa dan langsung mendapat jawaban seringkali tidak menjadikan seseorang dewasa secara rohani.
Seorang teolog Jerman bernama Harnack berkata bahwa Kekristenan tidak menyediakan solusi, tetapi menyediakan tujuan dan kekuatan untuk mencapai tujuan itu. Yesus adalah tujuan kita dan Dia menyediakan kekuatan bagi kita untuk mencapai tujuan itu. Biarlah kita memilih untuk "mengalir" bersama Dia, menuju kesempurnaan karakter dan kedewasaan seperti Dia.
Kedewasaan rohani seseorang tidak diukur oleh umur tapi oleh sikap hatinya saat menghadapi masalah.